Minggu, 29 September 2013

Tugas Cerpen singkat gue. maaf jelek yaa



Who are You?

“JRREEEEENG……” petikan suara gitar dari sebuah ruangan musik terdengar.
            Ku coba mendekati ruangan tersebut. Perlahan melangkah, langkah kecil dan mulai mengintip. Terlihat seorang lelaki memakai baju seragam dengan gitar dan sebuah buku tua. Buku tua yang tak layak dipakai itu menjadi fokus utamanya. Ku coba perlahan meyelinap kedalam ruangan tersebut tanpa ketahuan.
            Ia terus mencorat-coret buku tua tersebut sambil memainkan sebuah nada dari gitarnya. Layaknya seorang musisi ternama yang sedang membuat sebuah karya lagu, ia berbicara sendiri untung membuat nada yang cocok untuk lagunya tersebut. Saat ia mulai memetik sebuah gitar dan menyanyikan lirik dari lagu tersebut.
            “Bukannya ini lirik puisi yang aku ciptakan saat ujian praktek bahasa indonesia kemarin ya? Ko bisa-bisanya dia mengambil karya ku tanpa berbicara padaku! Awas saja dia nanti!” bisikku sambil meninggalkan ruangan tersebut dengan mengendap-endap.
            Saat istirahat pertama tiba, aku dan teman-teman berkumpul untuk sarapan bersama. Bercakaplah kami dengan pembahasan yang baru saja ku lihat saat pelajaran seni musik tadi.
            Guys, kalian tahu ga lelaki misterius yang ada disana?” ucapku dengan penuh rasa penasaran.
            “Siapa, Donghun? Orang yang berada di sudut kelas itu?” tanya Rin-Ah.
            “Iyah, dia. Kalian tahu siapa dia?” tanya ku dengan rasa makin penasaran.
            “Oh dia, dia Satoshi Kai siswa baru, pindahan dari Jepang. Memang ada apa?” bisik Yuna.
            “Oh dia orangnya. Tidak ada apa-apa, hanya ada sedikit hal yang ingin ku ketahui dari dirinya. I gotta go, bye^^” jawab ku dengan terburu-buru.
            Aku semakin heran dan penasaran semua tentang tingkah laku yang ia lakukan. Aku terus mencari semua informasi tentang dia, tetapi tak pernah ada yang mengetahuinya lebih dekat. Aku pun terus memikirkan, mengapa karya ku diambil olehnya tanpa seizin ku. Akhirnya ku putuskan untuk meneliti apa yang selalu ia lakukan dan mengikutinya. Berhubung kami satu kelas, ku coba mendekatinya melalui modus jitu(pendekatan yang tepat). Di istirahat pertama, saat ingin bangun dari tempat duduk,,
            “Hey Donghun!” Kai menepuk pundakku.
            “A……Aaa…… Hi! What’s up?” dengan gugup dan heran ku menjawab sapaannya.
            “Apa aku mengganggu mu? Ada yang ingin kubicarakan padamu.”
            “hmm… Tidak, sama sekali tidak mengganggu (berbisik: kena kau)” dengan gugup sambil menggaruk-garuk kepala.
            I want you to come to this concert tomorrow evening. Can you? Saya berharap kau bisa meluangkan waktumu J” dengan malu malu kucing dia ucapkan.
            Concert? Aku usahakan tuk bisa datang ke konser itu. Terima kasih, Kai.” Jawabku.
            Ia langsung berlari kabur dengan muka yang merah dan berkeringat. Aku sangat heran dengan situasi ini. Seperti ada sebuah rahasia yang akan terungkap, terutama masalah karya yang ku buat yang telah diambil oleh nya. Aku harus mencari tahu apa yang terjadi sekarang ini.
            Saat dikelas aku bertanya kepada Rin-Ah dan Yuna tentang tiket konser yang aku terima dari Kai, tetapi tak ada yang mengetahui konser tersebut. Namun ada seorang siswa yang membawa sebuah informasi bahwa tiket tersebut adalah tiket konser akustik dari band Jepang. Semakin lama semakin mencurigakan sesuatu yang disembunyikan dia. Semakin mencurigakan semakin membuat rasa penasaranku menjadi tinggi. Aku harus mencari tahu dengan cara datang ke konser tersebut.
            Setibanya dirumah aku terus memikirkan tiket tersebut dan melihat hari beserta tanggal-tanggalnya. Tak ada yang spesial dari tanggal tersebut. Tapi tiket tersebut selalu menyelimuti pikiran ku hingga bertingkah seperti kehilangan akal sehatku.
            Esok saat hari yang ditunggu pun telah tiba. Cahaya mataharipun mengetuk pintu jendelaku.
            “APAAAAA?? JAM 11 SIAAANG??? MOOOOM!!! Kenapa tidak membangunkanku? Aku jadi telat kesekolah ini.” Panik dan sedih yang tampak dimukaku.
            “Sayaaaang, ini hari sabtu naaak!! Makanya jangan terus melihat tiket tersebut. Lihat kalendermu!” ucap bunda sambil menyubit pipiku.
            “Aiissshh~ sakit mom T.T” mengelus-elus pipiku yg merah.
            “konser itu bukannya sore ini? Cepat bergegas mandi! Jangan bermalas-malasan!”
            “oh iya aku lupa x_x…”
            Bergegaslah aku membersihkan diri dan bersiap ke tempat konser tersebut. Tak lupa juga aku mengabari teman temanku untuk pergi bersama ke konser tersebut.
            Sesampainya disana, sekitar jam 2:25 pm ribuan penonton sedang mengantri sampai memenuhi seluruh lapangan. Semua berdesak-desakan tetapi sesuai dengan urutan tiketnya. Sorak sorai penonton menyanyikan sebuah lagu dari idolanya yang akan tampil sore ini. Setelah Rin-Ah dan Yuna mendapatkan tiket yang dijual oleh seorang reseller, kami segera mengikuti antrian yang telah disediakan di lapangan tersebut. Setelah didalam, ternyata kami telah disediakan tempat VIP dan benar-benar kursi tepat ditengah-tengah dan tepat pandangan lurus dengan panggung. Betapa terkejutnya kami saat melihat tempat acara konser yang se-mewah ini.
            Seiring waktu berlalu, kami sangat menikmati lagu-lagu yang dilantunkan band tersebut. Namun, tak ada satu tandapun yang mengherankan ku. Saat ditengah perjalanan konser berlangsung, semua lampu mati terkecuali lampu yang menyoroti sang gitaris yang ditemani kelap kelipnya light stick. Gitaris tersebut berjalan ke tengah-tengah panggung dan menjadi pusat perhatian para penonton.
            “HALLO SEMUANYA!! Apa kalian senang dengan konser ini?” sang gitaris berteriak keras yang membuat jerat jerit penonton.
            Look! Dia Kai kan?” teriak Rin-Ah.
            “Benar! Bagaimana dia bisa jadi bagian dari band itu. Sangat kereeeeeeeeeen!!” terpesonanya Yuna melihat Kai berdiri disana.
            Aku hanya bisa terpaku diam melihat semua itu terjadi.
            “Saya akan menyanyikan sebuah lagu yang sebenarnya sebuah puisi yang dibuat oleh teman saya Donghun. Donghun yang berada duduk tepat ditengah-tengah kalian disana. (lampu panggung langsung menyorot kearah aku) Donghun, Happy Birthday to you and this is my birthday gift for you! Hope you’ll like it! (sorak sorai penonton bertepuk tangan, dan Yamato menyanyikan lagu dari lirik dipuisi ku)”
            So that’s the reason why he tried to hide something to me. This is my birthday! Dan dia membuat ini semua untuk aku? Kenapa dia melakukan ini semua untuk aku?”
            “(lagu selesai, Kai berlari dan berkata) Hi Donghun, Long time no see J
            “ Jadi kamu Kai anak dari om Satoshi? Kenapa baru bilang sekarang? (memeluk Kai dengan erat) Cara kamu ga lucu tau!” kataku.
            “Dari dulu hingga sekarang hanya bisa berkata seperti itu.”
            “Karna cara ini hanya membuatku tak dapat berkata-kata alias terpaku diam seribu bahasa.” mukaku semakin tampak merahnya.
            “Maafkan aku tidak membicarakannya padamu tentang karyamu itu. (ia mengeluarkan sebuah kotak kecil berwarna merah dan berkata) Will you marry me?
            “Hmmmmm…… Yes I will!
            Akhirnya kami telah menyelesaikan S1 kami dan segera menikah, dikaruniai 2 anak kembar yang satu tampan dan yang satu cantik persis dengan aku dan Kai serta hidup bahagia selama sisa hidup kami. Itulah kisah ku dimasa-masa menjadi seorang mahasiswi. Terima kasih telah membaca sebuah diariku teman. J
~Selesai~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar